Halaman

Sabtu, 09 September 2023

aktor intelektual kehormatan di balik mégakasus

aktor intelektual kehormatan di balik mégakasus 

Entah ada kejadian apa, sehingga diabadikan lewat pepatah “lempar batu sembunyi tangan”. Itu doeloenya doeloe. Jangan banding-sanding-tanding dengan modus gebrakan multipartai. Usai sukses adu domba antar anak bangsa. Langsung pindah lokasi.atau tunggu order dari pihak berbeda.

Pasca pecah belah persatuan nusantara, dengan gagahnya tepuk dada. Viral lewat media sosial. Lempar perkabaran bernada menghasut, menghujat. Model promosi-propaganda-provokasi sesuai paket. Sekali pakai atau kontrak jangka waktu tertentu. Penyedia jasa tebar sebar berita atau pendengung bias bermain untuk siapa saja. Lain waku terima order dari pihak yang pernah jadi target dan sasaran.  

Jangan ditanya atau jangan bilang-bilang. Biro khusus pemenangan pemilu di partai politik yang sedang berkuasa. Jadi bukannya merekrut kader atau pendidikan politik lewat pola indoktrinasi. Sanggup dan mampu melaksanakan kebijakan partai, itulah yang dicari. ATN bergerak langsung jadi kader kehormatan.

“Biro khusus” bak motor dan jantung penggerak partai politik. Di bawah komando oknum ketua umum. Menentukan seberapa abangnya program partai. Mempertaruhkan nasib anggota dan kawan partai. Bebas ditaruh dimana saja, sebagai apa,kapan saja. Termasuk resiko lenyap dan senyap dari panggung politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar