Halaman

Senin, 25 September 2023

gadis bau bensin vs emak-emak bau jelantah

gadis bau bensin vs emak-emak bau jelantah 

Ciri wanci zaman kalau tidak melibatkan sosok kaum Hawa, kurang berdaya tarik, berdaya pikat, berdaya pukau. Nusantara bahkan punya fenomena perempuan dalam goresan sejarah. Sebutan wanita jalang mengalami penghalusan. Tapi kalau merujuk ke sosok pribadinya, melekat pada diri ybs. Melegenda sampai manusia lupa. Tak sengaja ada pihak juga tak sengaja menyebut media ruang luar, dst. Meluncur bebas menyebut baliho, papan iklan komersial. Ingatan publik melayang ke satu nama ikon bakalan. Babon petelur digadang jadi jago laga kandang.

Menanjak ada sebutan cewek matre. Karena bukan gaya bahasan penulis. Lanjut ke hal dan perihal kemanusiaan untuk seluruh rakyat nusantara.

Dari seratus perempuan berpolitik, menjadi kawan partai, pegiat partai ternyata hanya satu orang tidak berpartai. Maka rakyat akan mengalihkan pilihan ke kerumunan emak-emak lain. Cari model yang tidak seperti yang sudah-sudah. Perempuan berpolitik maupun politik perempuan. Lazim jika naluri keibuan mampu mengendus pasal-pasal yang mengaitkan dengan moral, agama atau dinilai bertentangan dengan ideologi yang dipahaminya.

Perbuatan tercela dalam kamus dan bahasa politik kian bias, samar-samar, daerah abu-abu. Terlebih jika emak-emak pegang komando, kendali, kekang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar