cuci gudang politik nusantara 2024, koalisi semu vs semi koalisi
Pura-pura mau, ingin, hendak tahu apa itu sistem
politik. Saudara dekat praktek demokrasi. Saudara seayah dengan pendidikan politik. Saudara sambung multipartai. Agar terlihat agak
sedikit tahu, dekati dengan pola tata niaga. Dari hulu hingga ke hilir,
simak bagaiman kisah suksesnya. Padahal, dalam hati mengakui apa adanya.
Bahwasanya, bahkan praktek dasar negara, tergantung jurus yang dipakai pihak
penguasa.
Karakter dasar negara berkembang, tampak pada
kawanan politisi sipil merasa berklas di bawah tempurung zonasi nusantara. Di bawah kendali otoritas teritorial massa mengambang. Kuasa daerah
pemilhan maupun kantong suara. Pembibitan dari bawah, mulai dari nol.
Mirip menyusun timnas bal-balan. Terhibur karena ada laga sesuai
kelompok umur. Pelipur lara jika didaulat sebagai tuan rumah ajang
non-nasional.
Orang lupa dengan pola sebaran wilayah adat
politik nusantara. Melek politik anak bangsa pribumi, masih beranjak dari pola nasakom Orde Lama.Anak
cucu ideologisnya masih bercokol secara terbuka. Riwayat kebangsaan tentang
rasa nasionalisme tak identik dengan pergerakan politik.
Jika uang sudah mulai bicara untuk urusan berbangsa dan bernegara, otomatis
akal, logika, nalar, daya pikir dan ilmu
manusia langsung tereduksi. Bahkan berbanding lurus. Memang segalanya bukan
karena uang, tetapi karena uang segalanya bisa terjadi.
Namanya politik, pakai jurus apa saja, dihalalkan. Pakai motif manapun,
sah-sah saja. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar