jeneng apik vs wong becik
Tidak sekedar “vs”. Kondisi tertentu masuk status
kontradiktif. Antara nama dengan orangnya tidak nyambung. Bahan penelitian pihak asing
atas kejadian langka tapi nyata. Nyaris tidak masuk akal. Hanya terjadi di nusantara. Tiada duanya. Nama
lebih dari dua suku-kata sebagai identitas jati diri ybs. Tidak bisa
diganggu gugat oleh pihak manapun. Untuk tujuan apapun.
Sekali punya nama setelah itu mati, tak berarti. Pulang nama.
Paribasan bahasa Jawa sedemikian filosofis mencari korelasi, benang merah
antar subjudul. Makna di balik nama kian nyaring pakai asas ikat-kait-kiat-kita
dengan tanggal lahir. Jadi panjang.
Tiap etnisitas kelokalan punya kearifan penamaan, sebutan, panggilan,
celukan manusia dan atau orang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar