Halaman

Senin, 11 September 2023

ditinggal BAB, nusantara ganti wajah

ditinggal BAB, nusantara ganti wajah 

Orang selaku makhluk  bumi, makhluk sosial, makhluk individu lebih gemar disebut seperti dan atau mirip manusia. Ketimbang dianggap wong-tenan. Apalagi mendapat label wong-pintar. Pintar tok belum cukup. Syarat administrasi hidup bernusantara. Gaya pintar-pintar itulah yang dicari. Adaptasi sampai laku ngapusi diri sendiri. Tampilan diri sesuai tanggal ganjil dan atau genap. Performance agak ganjil maupun kurang genap. Antara jam kerja dengan jam istirahat malam jauh beda.

Panggilan perut masih kalah pamor dengan suara syahwat bawah perut. Pola berkesimbangan, kesetaraan menentukan kadar kemanusiaan. Skala prioritas wujudan cerdas diri. Pola meja makan keluarga sampai persaingan internal berlanjut berketurunan. Pisang satu tandan bisa beda nilai jual per sisir.

 Justru model “amir kurus” utawa agak miring kurang lurus menjadi idola generasi tanpa batas umur. Dibesarkan oleh zaman dan berakhir sesuai zaman. Bahkan sekali tampil langsung terjun bebas. Kebiasaan kawan partai belum jatuh tempo sudah digoyang mitra sendiri. Datang belakangan langsung goyang pantat.

Main geser pantat antar kader. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar