Halaman

Selasa, 05 September 2023

15 september, Hari Demokrasi Internasional

15 september, Hari Demokrasi Internasional 

Frase “buruh pendemo”, marak setiap hari buruh dunia 1 mei. Buruh mungkin tidak paham dengan apa saja serikat (pe)kerja atau penamaan lain yang aktif. Berkat eksistensi partai buruh nusantara, selaku penyalur aspirasi, pembawa amanat risalah buruh sejahtera. Di bawah tekanan psikologis pengusaha maupun aturan main penguasa berkekuatan hukum tetap. Aksi unjuk raga, unjuk rasa buruh akan dihadapi frontal aksi unjuk gigi bhayangkara.

Aktivis, pegiat politik tanpa partai mendominasi makna demokrasi nusantara. Setiap era, zaman melahirkan pejuang berbarengan dengan mencetak pecundang. Stigma “kelompok kriminal bersenjata” menunjukkan diplomasi politik nusantara bebas aktif. Pendekatan pun beda dengan tumpas gerakan radikal bebas, aksi terorisme, pasar bebas narkoba.

Suprémasi dasar negara berupa gotong-royong. Suprémasi kedaulatan rakyat, demokrasi bersebut multipartai. Model demokrasi nusantara kakèhan gapité. Parpol gurem pun paham sindikasi jual-beli kursi konstitusi. Akhirnya malah mencetak bakalan pelaku tipikor.

Komplikasi jiwa demokrasi, pura-pura tertawa vs tangis buatan. Panggung politik nusantara menampung semua karakter manusia politik. Pemain watak aneka model mengalahkan karakter tokoh dan sosok pewayangan. Tanpa mengurangi fakta aktual, tidak layak bébér apa saja. Hindari salah sebut, salah gores nama baik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar