cara cerdas berbicara, jadilah pendengar
Alat transportasi
pribadi, menjadikan ybs manja diri. Efek dan sentimen negatif terasa pada daya jalan kaki. Tempuh jarak 1.ooo meter dan atau
beberapa ribu langkah. Nafas dan keringat menjadi indikator ketahanan
fisik. Tongkrongan tampak gagah perkasa. Masih mampu ikut jalan santai secara
massal. Efek menambah nafsu makan minum, wajar.
Begitulah
kiranya di pasal lain. Orang dengan kategori “omong doang”. Diberi peluang
bicara bebas. Bisa-bisa
tidak sampai satu alinea sudah kehabisan kata. Mengulang kalimat yang sama.
Atau omongannya dijadikan bahasa tulis. Tampak wajah aslinya. Dihiasi
keringat dingin.
Sebaliknya,
mereka yang mahir, fasih, piawai mengutarakan, menjabarkan, mengketengahkan
kata hati berbasis penyakit hati. Hasilnya, betapa ocehannya dibahasatuliskan.
Bak menulis bahasa rumus, sarat lambang, simbol, kode.
Ironis binti kronis.
“banyak bicara” menjadi profesi bahkan mencetak seseorang menjadi orang.
Beginilah jadinya nusantara sejak doeloe kala. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar