jika begitu terus, memang sebaiknya tetap begitu
Ada kalanya vs adanya
kala. Manusia maupun orang lebih suka dengan sesuatu yang sudah tetap, stabil dan berkekuatan hukum secara tetap. Merasa
aman nyaman, adem ayem, tata tentrem. Seperti doeloe, seperti kemarin,
seperti yang sudah-sudah serta seperti yang akan datang atau seperti yang akan
terjadi. Menjaga keseimbangan, kesetaraan, persamaan hak hidup dengan
lingkungan.
Kata hati manusia
cenderung berharap adanya kejutan, kagétan, surprise, di luar dugaan, tadah
durian runtuh, dadakan. Model tahu-tahu mendadak sugih tenan. Mendapat warisan
tetangga.
Ketika manusia diuji dengan nikmat dunia. Penengemban berhala Reformasi 3K
(kuasa, kaya, kuat). Limpahan takhta, harta dan jelita. Kalau sang
jelita mendapat nikmat curah. Contohnya dari A hingga Z. Ciri wanci
model gerakan poltik bebas ideologi.
Paribasan bahasa Jawa
tetap menjadi patokan bernusantara. Antara lain ”ora kuat pangkat”, “ora kuat derajat”, “ora kuat kemat”. Di luar
wewenang asas kerakyatan, diketemukan bukti empiris konstitusional
bahwasanya politik lebih buas ketimbang politik itu sendiri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar