merasa hina vs merasa terhina
Sama-sama menggunakan kata
kunci ‘hina’. Melakukan pekerjaan hina karena faktor ekonomi atau alasan lapar, tetap terkena sanksi hukum. Kelompok elit (ekonomi sulit)
tidak bisa pakai banding-sanding-tanding dengan pegiat politik. Sanggup dan mampu
melaksanakan kebijakan partai, tidak ada istilah hina atau tidak.
Pihak yang mempertahankan “nama baik” ketimbang
berkelakuan baik. Tidak peduli dengan laku hina. Asal jangan sampai pihak berseberangan
menghinanya. Langsung harga jual diri di pasar bebas anjlok.
Lihat hasil akhirnya, apa
yang telah dicapai. Bukan protokol kemanusiaan. Sukses nikmat dunia di tangan namun orang
menganggap sepi. Menolehpun enggan.
Diri sendiri merasa terhina. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar