tepo sliro sopo siro vs ora risi ora nduwé roso
Manusia juga orang.
Orang belum tentu manusia. Manusia dan orang sama-sama makhluk bumi, makhluk hidup. Ciptaan-Nya sebaik-baik wujudan fisik. Predikat manusia unggul
sesuai akhlak. Status manusia seutuhnya
mengacu kandungan komponen bawaan lahir. Sinergi potensi ayah-ibunya. Urutan
karakter saudara memang misteri. Ilmu genetika menjawab secara terbatas. Malah
alih-alih berdalih, terapkan asas banding-sanding-tanding dengan pisang
sesisir.
Ikatan batin
antar saudara kandung, tergantung jumlah, gender maupun jarak kelahiran. Kondisi ekonomi menentukan atensi orangtua. Ketika anak memasuki sekolah, mulailah
argo masa depannya. Memahami anak adalah titipan-Nya. Jangan disia-siakan. Siapkan
anak sesuai jalur masa depannya. Modal agama, ilmu dan berani hidup, berani
hadapi kenyataan.
Konflik internal karena urut-kacang
menjadi gemblengan mewujudkan jati diri. Menempa diri sendiri berakselerasi
dengan arus zaman dan peradaban. Setiap anak punya otoritas atas kadar nasib.
Menghadapi dunia luar, apapun bisa terjadi,
selalu terjadi dan tetap terjadi. Orangtua siap rasa kecewa jika perjalan hidup
tidak sesuai harapan. Meninggalkan tradisi keluarga. Pemberontakan anak bisa secara
senyap atau sengaja melencengkan diri. Untuk menarik perhatian ortu. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar