Halaman

Rabu, 06 September 2023

jeroan demokrasi nusantara, politik tanpa bentuk vs gerilya politik

jeroan demokrasi nusantara, politik tanpa bentuk vs gerilya politik 

Pemirsa lintas peradaban tanpa batas umur, simak kata kunci ‘demokrasi’. Berharap pada bukaan pertama terdeteksi, tersirat, terindikasi gejala wujudan ’kedaulatan rakyat’. Minimal tampak turunan pertama demokrasi universal. Khususnya yang terjadi di negara berkembang menjalar di tempat.

Malah tercium aroma irama dominasi manusia-ekonomi, tirani minoritas, lanjutan dwifungsi ABRI (alat negara menjadi alat politik penguasa) maupun gerakan politik jalanan. Pendidikan politik praktis lewat jasa kelompok pendengung, pendenging dan pendengki. Literasi anarkis politik digital menjadi sarana promosi-provokasi-propaganda.

Kebijakan partai menjadi dogmatis. Harga mati. Bukti(kan) asas loyalitas tunggal, loyalitas total jenderal. Mengkritisi kondisi internal partai sama saja mempercepat masa kontrak politik. Nasib jadi pelengkap penderita, pakai jurus kutu loncat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar