Halaman

Senin, 04 September 2023

jalan kaki menjaring sengatan matahari

jalan kaki menjaring sengatan matahari 

Ingat parikan “jas bukak iket blangkon, ndas botak dientup tawon”. Namanya ‘tawon kurang ajar’.

Sengatan tawon, mampu membuat badan bak tersengat. Sengatan listrik melayangkan nyawa  manusia. Efek arus pendek listrik membumihanguskan bangunan bahkan komplek. Cara efektif main gusur demi pembangunan untuk kepentinan umum. Kalah pamor dengan episode konflik agraria.

Rasanya, narasi kebangsaan melenceng dari judul. Kembali ke niatan awal.

Akankah manusia masih merasa butuh terpaan sinar matahari langsung bagi pertumbuhan dan pertambahan umur dan atau usia. Sibuk diri yang masih aktif, mau tak mau, menerobos liwat lokasi pemanasan bumi. Polusi menambah proses penuaan dini kulit.

Mengikuti kebijakan garis edar, orbit matahari. Mau liwat mana. Sesuaikan arah kaki kejar bayangan diri. Jalan cepat, olah raga egois. Pandangan lurus agak ke bawah. Atur nafas mulut. Ikuti bayangan mau belok ke mana. Punggung terpapar langsung. Tak perlu pakai tutup kepala.

Jalan kaki di dalam komplek, pilih rute panas. Berangkat pulang, habiskan waktu >30 menit.  Menyerap energi matahari. Kendati haus, jangan langsung balas dendam. Teguk air hangat lebih tepat manfaat. Rutin kaki dijalankan sambil jemur ubun-ubun. Efek samping mengurangi aksi bésér.

Jaga bugar diri. Tak tergantung kebijakan alam dan atau kebijakan pemerintah. Mau sehat wajib ikhtiar. Menjaga stamina, daya tahan, daya dukung dan daya tampung jiwa raga menjadi menu harian. Melangkahkan kaki sesuai manfaat sinar matahari maupun waktu antar waktu sholat fardhu 5 waktu.

Tepuk lutut memancing darah kotor, sampai memar. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar