dédikasi diri dan konsep hidup berkedirian
Ada dan memang ada
kejadian yang melatarbelakangi judul maupun narasi kemanusiaan. Simpel tapi syarat édukatif. Efek interaksi sosial dengan
sesama makhluk sosial. Sama-sama selaku kaum pendatang di kawasan
perumahan KPR-BTN, alih fungsi persawahan produktif. Status tulisan ini
dicetak, sedang ada pembangunan tanggul sungai. Peninggian badan jalan
lingkungan, menjadikan lantai kamar tamu berada di bawah jalan depan rumah.
Kejadian lama, lawas
cukup disimpan dalam hati. Menjadi catatan pribadi. Seseorang dengan jujur buka suara. Kalau saya bekerja karena perintah
atasan. Dia bekerja sesuai inisiatif diri sendiri. Bebas berlaku apa saja. Berangkat kerja bawa koran, pulang kerja
sesuai jam kerja, koran tetap dibawa. Pasca pensiun kian merasa merdeka,
mau sibuk apa saja. Kapan saja.
Berikutnya. Tentang
garwo yang butuh air kelapa hijau, multimanfaat. Minta tolong ibu-ibu yang memang profesi terima order belanja. Pukul rata di
bawah pukul 9 pagi, pesanan sudah diantar. Berangkat pagi agar tidak kehabisan barang. Walau ada
beberapa lokasi yang jual. Tahu sebagai obat, mengutamakan pesanan
garwo. Ibu tadi, pernah kulihat malam-malam naik sepeda keranjang di depan,
antar pesanan.
Uber rezeki, tak akan
kemana-mana. Ibu tadi tak pakai hitung-hitungan untung rugi. Warga pun merasa
sama-sama diuntungkan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar