membenarkan diri sendiri
Rumus kehidupan, tak sengaja
dirumuskan. Tiap manusia seolah berhak merumuskan daftar riwayat hidup. Menjadi
panduan bagi penemunya. Diviralkan lewat media sosial kebangsaan. Lengkap dengan
foto kronologis kejadian perikehidupan bernusantara. Peristiwa yang tidak bisa diulang
oleh pihak manapun. Bahkan ybs jika diminta menjadi nara sumber, hanya
mantuk-mantuk tok.
Padahal, anak manusia dengan deretan
kisah sukses. Biasa-biasa saja. Tidak merasa luar biasa. Bahkan sosoknya tidak dikenal
dan tidak mau dikenal. Mereka lebih fokus kerja bangun kinerja agar karyanya
yang dikenal dan dikenang. Ikuti gaya petani cangkul, tukang bangunan.
Ironis binti
kronis. Generasi sekali-kalinya lahir di nusantara. Langsung masuk kotak. Ketimbang di luar hanya jadi pelengkap penderita. Saingannya melebihi kuota.
Tampil di depan cermin, antrian sudah sejak akhir malam. Semua sama-sama membawa surat sakti edisi terakhir. Bedanya pada tanggal kedaluwarsa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar