peluang muncul di waktu luang
Pastilah. Sibuk-sibuknya diri tak sempat memikirkan hal lain.
Konsentrasi fokus kerja dengan hati. Hasil memuaskan, minimal sesuai target
rencana, diri sendiri yang diuntungkan. Beda jika pakai pasal karena
menggugurkan kewajiban. Menghabiskan jam kerja. Kalau bisa dilanjutkan besok, jangan
dituntaskan sekarang. Terlebih jika hanya dapat tunjangan transportasi. Efek tunjangan
kinerja hanya diawal penerapan, uji coba. Setelah terkesan bermanfaat,“budaya
kerja” kembali ke berkenormalan.
Menghadapi masalah ATHG (ancaman, tantangan, hambatan,
gangguan) dianggap hal sepele dan bisa disepelekan oleh sistem. Prinsip penganggaran
jangan sampai terdapat sisa atau tak terserap 100%. Jelang babak seperempat
akhir, matak aji. Kebut ramai-ramai habiskan anggaran.
Utamakan karier pribadi. Jangan sampai terganggu
gara-gara perkara ringan, kejadian sepele. Persaingan
menghalakan segala cara. Mengacu gaya kerja kawanan politisi yang sedang
kontrak politik. Saling libas atas nama kebijakan parpol masing-masing.
Manusia belum sempat ambil nafas. Tahu-tahu kursi
bergeser. Lain perkara dengan pihak bisa menjadi apa saja berkat sentuhan
tangan politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar