beli 1, bayar 2, efek uang kembalian
Mau hari libur, mau hari kerja tidak
pengaruh buat kinerja abang tukang jual bubur. Tiap pagi, gerobak sigap mangkal
pukul 6, dekat pintu gerbang komplek perumahan versi KPR-BTN. Pelanggan aneka profesi. Anak sekolahan, orang kantoran
maupun pelintas. Tak kurang warga komplek sarapan bubur.
Pembeli bubur tanpa oplosan sampai
bubur komplit, bubur spesial.
Ahad pagi. Orang jalan kaki maupun pemotor,
antri. Tidak bisa serobot antrian. Sabar jika ada yang pesan pakai catatan
khusus. Atau datang tinggal ambil paket pesanan.
Giliranku tiba. Mau bayar pakai uang
biru. Tidak ada kembalian. Kebanyakan juga bayar pakai uang biru. Bahkkan uang
merah. Terpaksa tunda bayar tunai. Kutak tahu, kapan lagi mbubur.
Kesempatan sarapan bubur berikutnya.
Waktu yang sama. Porsi yang sama, bayar 2. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar