dosa kecil-kecil cabai rawit setan
Frasa kunci “dosa kecil”. Dibahas alami sesuai fitrah manusia yang
mendasari tindakan plus koreksi diri. Batasan akan berlaku atau berbuat kerusakan
di muka bumi. Melaksanakan ajaran nabi, merasa berhak (saling) menumpahkan darah.
Ingat peristiwa Habil dan Qabil, putera nabi Adam AS. Cikal bakal pasal hukum “tak sengaja menghilangkan nyawa orang lain”. Manusia
sudah mengenal dan membakukan, peletak dasar penyakit hati secara
terbatas (dalam hal ini sifat iri).
Sebaran dan tebaran manusia bumi, sepertinya sudah melampaui batas data tampung
dan daya dukung lingkungan. Melebihi kuota ideal populasi penduduk dunia. Urusan
berbasis ‘manusia’ beririsan dengan daya
saing saling memusnahkan. Modus pembunuhan karakter, pekabaran misi adu
domba sampai pola selalu teranyarkan. Tidak mungkin terdata karena kejadian tak
ada akhirnya.
Akhlak manusia sampai kategori senyum di bibir, bukan di hati. Menyepelekan
hal-hal kecil. Menyederhanakan perkara sepele. Mengkebiri urusan vertikal dengan-Nya.
Asal sudah tahu ini laku serong. Taubat, nanti jelang babak akhir kehidupan. Saat
tarikan nafas terakhir.
Argo virus dosa minimalis menggerogoti tabungan amal dan pahala. Sigap 24
jam. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar