kenang kebaikan hati seseorang bukan karena deretan nama baik
Hanya terjadi di nusantara. Bukan
karena langka, muncul sekali atau satu-satunya. Sertifikasi ‘nama baik’ orang
dan atau manusia nusantara. Berkekuatan hukum tetap, menjelaskan ybs betul-betul
ras manusia asli, tulen, murni atau sebutan lain. Bukti tertulis bahwa
silsilah, trah, nasab biologis ybs terjaga otentitasnya. Dilindungi oleh UU
sampai adat lokal yang mengikat adab berkedirian.
Frase ‘nama baik’ yang berposisi di
awal kalimat menandakan ekspresi rasa yang dominan.
Ironis binti
kronis, antar kuasa-milik-guna-manfaat sertifikat ‘nama baik’ tidak bersinergi
bangun negara. Malah
seperti sesama pesaing bebas saling libas. Jangan percaya dengan niat baik
pihak lain walau konco sekasur.
Darah nusantara yang mengalir dan mengisi
tubuh anak bangsa, memperkuat watak sigap 24 jam terima kebaikan dari mana
saja. Bebas ikatan ideologi apa saja. Asas saling menguntungkan, ingat kredo “untung ada saya” lawakan srimulat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar