Halaman

Sabtu, 31 Oktober 2020

daripada menjadikan siapa saja menjadi apa saja

daripada menjadikan siapa saja menjadi apa saja

Efektivitas, kemanfaatan perang tarif, pasar liar, paket lelang kursi kepala daerah, wakil rakyat dan atau kepala negara berbanding lurus dengan nilai tambah kendaraan politik. Perpaduan, sinergitas antara sistem dengan person, pribadi pemilik tunggal partai politik. Bolak-balik ganti nama lain, bukti empiris dinamika haluan yang stabil, konsisten.

 Pemegang otoritas, otonomi sebuah partai politik memang harus tahan uji, tahan goncangan aneka medan dan cuaca. Bahan hukum milik keluarga, trah darah politik merah menambah rangkaian sejarah masa lalu. Kesadaran kolektif bangsa menjadi potensi membaca sejarah peradaban.

 Rekacipta sejarah tidak akan mampu memanipulasi fakta lapangan. Tindak tanduk manusia politik menjadi indikator saraf dan syahwat politik.

 Namun, sikap politik anak bangsa rumpun Melayu bisa dibilang tarik ulur antara gaya netral aktif, dengan asas normatif pasif. Politik bebas aktif berkehidupan di dunia, namun orientasi hidup tetap fokus lurus di jalan-Nya. Jalan kesalamatan bisa beranjak dari mana saja. Pandai-pandai membaca haluan partai politik yang bertebaran.

 Berpolitik tetap diutamakan dalam menempuh kehidupan dunia yang sekedar singgah.[HaéN]

 

jangan main (s)angka terhadap kontribusi wong cilik

jangan main (s)angka terhadap kontribusi wong cilik

Pemilu pertama di rezim politik terdegradasi secara reformis, dilaksanakan 7 Juni 1999.  Tercatat 144 partai politik baru yang terdaftar di Departemen Kehakiman. Hasil verivikasi keiikutsertaan pemilu 1999, 48 parpol lolos seleksi. KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI menetapkan 24 parpol yang dinyatakan lolos verivikasi sebagai peserta pemilu 1999.

 Bincang bebas apa itu sistem politik, sistem kepartaian apalagi sistem partai politik. Semua pihak merasa berkepentingan terlebih pihak berkebutuhan khusus. Belum ada rumusan baku tentang tiga sistem di atas. Seolah berkait, saling terkait dan saling meningatkan siapa yang lebih kuat. Dominasi sesuai pasal hukum rimba belantara nusantara.

 >75 tahun merdeka masih saja ada pihak tertinggal di landasan. Kalau semua tinggal landas, siapa petugas tunggu rumah, penjaga rumah agar tak dibawa keong. Memangnya bekicot, kemanapun berserta rumahnya. [HaéN]

 

jiwa patriotik politik seluas bendera partai

jiwa patriotik politik seluas bendera partai

Hanya terjadi di negara berpancasila. Berlaku khusus bagi partai politik yang lebih tua ketimbang NKRI. Pengalaman hidup dari kemurahan hati, kebaikan hati, keramahan alam plus kemakmuran tanah-air. Martabat kendaraan politik mampu menjadikan siapa saja menjadi apa saja. Sistem karier di birokrasi tanpa sentuhan politik, percuma bin sia-sia.

 Lebih daripada itu, mau meraih bintang di pundak selaku pengayom masyarakat, harus tega main gebuk rakyat. Pasal ada pihak yang mampu “menghilangkan diri” dari jangkauan tangan hukum. Bukti lain betapa politik menentukan langkah nasib negara ke risiko masa depan ditanggung masing-masing.

 Perang tarif, pasar liar lelang kursi kepala daerah, wakil rakyat terlebih kepala negara. [HaéN]

 

ketika bangsa nusantara ditidurkan sampai periode

 ketika bangsa nusantara ditidurkan sampai periode

 Egoistik sentralistik menjadi ciri bawaan bayi manusia bahkan bangsa yang masih gemar di bawah bayang-bayang penjajah plus penjarah. Modal nama luhur leluhur langsung besar kepala, tak pakai lama busung dada. Merasa tidak ada lawan yang laik tanding. Jiwa berkorban sebatas harga lambang, ukuran bendera, warna logo partai.

 Pukulan sekeras apapun tidak akan mampu meluruskan tulangan baja beton yang bengkok. Nasib besi beton tidak bisa disetarakan dengan nasib bamboo, secara teknis politis. Betapa besi beton karena sistem produk pabrikan pola tarikan. Ditekuk dua tetap panjang. Diameter susah ditekuk, dibawa apa adanya.

 Sudah panjang bahkan lurus-lurus saja mengikuti adab lokal. Dipotong seseusai selera. Potongan pendek kian bernasib. Ditekuk menjadi bentuk dan ukuran tertentu. Ring arau sengkang istilah tukang beda. Agar terasa sinergitas positif, diikat dengan kawat. Mendukung fungsi koalisi tulangan pokok agar kian eksis. [HaéN]

Jumat, 30 Oktober 2020

mencuri perhatian mbokdé mukiyo, dudu mencari perhatian

mencuri perhatian mbokdé mukiyo, dudu mencari perhatian

Kejahatan kerah putih, penjahat berdasi sampai pelaku tipikor bukan sembarang orang. Efektivitas agresi pandemic covid-19 menentukan protokol politik nusantara. Kawanan politisi bergaya criminal tidak didominasi kaum adam. Kaum hawa berjenis (be)tina, (perem)puan, (wa)nita merasa paling berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan asupan gizi politik.

 Asas keadilan hukum politik, yaitu status pidana berlaku secara umum, merata tanpa diskriminasi. Artinya, tindak kriminal politik diperlakukan sama dengan kejahatan lintas negara lainnya.

 Aspek budaya birokrasi sipil, pembuat kebijakan dengan cerdas diri memposisikan dirinya sebagai agen perubahan berkemajuan. Mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, dengan memperluas pasar lapangan kerja kepada multipihak. Skenario mulia dengan pola perang tarif, modus pasar bebas nusantara akan mereduksi angka kriminalitas. [HaéN]

 

komen menujukkan isi perut

komen menujukkan isi perut

 

Celotehan anak balita terkadang memang tidak masuk akal tetapi mampu membuat kuping berpikir. Rasa ingin tahu akan ketidaktahuan sesuai nalar. Membuat orang dewasa kehabisan akal untuk menjawab sesuai bahasa dan akal. Komentar polos sang balita mampu membaca perilaku lingkungan yang dianggapnya seperti buatan, bukan alami.

 

Lain pasal beda perkara jika sang anak diformat masa depannya sejak dini, bahkan sejak dalam gua garba. Filosofi berkehidupan komunitas wong Jawa, antara lain menebak watak berdasarkan waktu lahir plus nama lengkap, panggilan atau julukan. Urutan kelahiran termasuk konsideran pernasiban. Status gender bisa menganulir asumsi historis.

 

Derajat tertentu bukan suhu badan. Proses dan tatanan kehidupan tidak bisa direkayasa. Tradisi atau kondisi dinamis internal malah membuat sang anak berproses keterbalikkan. Saat pihak lain beda tempat lahir namun seusianya matang jiwa raga, ybs baru bisa “membaca dan berbicara” alias berkomentar yang terlambat. [HaéN]