Halaman

Sabtu, 17 Oktober 2020

sedekah bumi mbokdé mukiyo, dudu serakah bumi

sedekah bumi mbokdé mukiyo, dudu serakah bumi

 Judul kali ini bukan untuk bahan baku adu saling-silang pendapat. Selaku logika berpendapat, agak sulit dibantah fakta kontra-mujarab. Diluar nalar berkependapatan diri berkembang sedemikian rupa sehingga merupakan milik publik, persepsi ramai-ramai. Dukungan paket politik praktis sekali pakai, semakin menguatkan hakikat judul.

 Rakyat lebih mudah menemukan posko parpol atau ormas di bawah pohon. Bencana politik skala lokal sampai musuh bersama dunia, lihat pasal yang menguntungkan. Esensi politik pro-bangsa bak senjata makan tuan. Anak bangsa pribumi nusantara berketurunan mempunyai pengalaman panjang bagaimana berpolitik secara pancasilais sejati.

 Niat terselubung mendasari langkah awal pembentukan partai politik. Ideal kata satu provinsi satu partai politik. Ibarat kompetisi, seleksi nasional bal-balan dimulai dari laga tarkam. Sah-sah saja, tak ada larangan partai politik sebagai perusahaan keluarga, badan hukum milik trah notonegoro.

 Amal usaha politik skala dunia menentukan bunyi AD dan ART sebuah partai politik. Mobilitas barang dan layanan, informasi, orang, serta modal, di wadh besar asas globalisasi. Seolah tak ada beda waktu, jarak, dan tempat. Di muka bumi Pancasila, manusia politik bebas aktif berkilah, bersilat lidah, rekayasa dalih dan dalil  atas nama rakyat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar