Halaman

Jumat, 03 Februari 2023

yang diajak, yang terakhir ketemu

yang diajak, yang terakhir ketemu 

Kejadian perkara terjadi tidak sekaligus terjadi. Juga bukan diangsur, dicicil. Sampai sekarang  masih berproses secara senyap. Bagian klasik dari kehiduapan bernusantara. Pewarta pihak manapun  belum mampu merangkaikan secara utuh. Potongan utama sepertinya sudah diketemukan. Setiap kasus kejadian meninggalkan potongan  utama  yang  seolah berdiri sendiri.

Pengalaman hidup merdeka bukan jaminan bahwa setiap kejadian berbasis sebab-akibat. Mata rantai sejarah peradaban bernusantara mengalami “kesalahan teknis”.

Kembali ke sejarah lokal. Kejadian perkara kasus menimpa seseorang belum tuntas periwayatannya. Langsung ganti sasaran. Antar sasaran ada kemiripan. Malah mirip fayar lebar produk asing.

Tepat sasaran.  Antar pelaku utama punya kemiripan. Umur sama-sama di atas usia NKRI. Paling muda pernah tahu mata kepala sendiri apa siapa itu balatentara Dai Nippon.             

Kemiripan utama, mereka sama-sama sudah waktunya buang “ilmu hidup”. Bagaimana doeloe mendapatkannya, begitulah sekarang metode mengembalikannya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar