tampuk kuasa negara vs tumpakan negara liyan
Tergkadang,
kadangkala masalah kebahasaan mampu menyuarakan suara yang paling terdalam, di
batin saja. Diamnya, sunyinya seorang hamba-Nya lebih bunyi ketimbang makian
penguasa yang tersenggol nama baiknya.
Menghadapi
sisa periode 2019-2024, kawanan penyembah berhala berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya) bukannya menambah daya dan
tenaga, fokus dengan cipta, karya, karsa agar tugas kenegaraan bisa optimal.
Bukannya mengejar hutang kerja,
ketertinggalan hasil dibanding rencana. Malah menambah amunisi untuk
membabat habis pihak yang patut diduga akan mengkritisi atau menunjukkan borok
yang memang sudah kian akut. Patut dibilang sudah kalang kabut.
Yang jelas
menjadi wakil rakyat, kepala daerah apalagi tingkat nusantara merupakan
cita-cita santai. Katakan sebagai puncak prestasi
sebagai orang partai politik. Jangan sampai pasca periode malah bangkrut.
Jangan sampai kalau sudah tidak duduk, banyak pihak menuntut. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar