Halaman

Kamis, 20 Juli 2023

fitnah berbalas fitnah

fitnah berbalas fitnah 

Bukan peribahasa, bukan semboyan. Soal kenapa bisa terjadi kalau tidak ada fakta kejadian. Hukum kesetaraan, dalil keseimbangan pun tidak merumuskan. Ketimbang berlama-lama terjebak adu pembenaran. Anggap saja sudah ciri wanci politik nusantara.

Masalahnya, kalau tidak ikut arus kuat, beradaptasi. Akan dilibas, ditebas brutalnya sesama pesaing. Kalau tidak téga maka kawan sendiri akan téga kepadamu. Pakai rasa ténggang rasa, siap-siap kandas, tinggal di landasan.

Dagang suara menjadi lagu wajib pemilu. Mau kursi mau rugi.  Metode jagal-jegal-jugil rayahan 2024 menjadi gaya politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar