jika hidup mudah, manusia sulit mati
Bukan
kesimpulan universal sesuai HAM atau deklarasi global. Tidak perlu pembuktian
pakai asas
banding-sanding-tanding. Jika di kemudian hari terdapat fakta yang lebih
akurat. Akal sehat saja tidak sanggup mencerna. Tutup umur identik akhir
perjalanan hidup manusia bumi.
Jadi kembali ke manusia
hidup dan kehidupan dari “siapa”. Menuju ke sejatinya hidup usai menjadi khalifah di muka bumi. Waktu bumi melaju
cepat sambil koleksi bekal untuk huni kampung akhirat tanpa batas waktu.
Mi’raj manusia sejak
lahir sampai tembus bonus umur, entah sudah tembus kemana.
Adalah
“panjang umur, akal sehat vs umur sehat, panjang akal”. Date modified
8/18/2020 6:50 AM
tersimpan rapi di personal laptop.
Manusia pemilik usus panjang dan otak besar, ternyata boros
energi. Pola isi ulang, semakin diisi langsung terasa kurang. Hakikatnya,
seorang anak menyertakan dalam dirinya potensi tumbuh normal sesuai fitrah dan
ketauhidan. Kecenderungan bawaan tadi menjadi potensi mewujudkan diri yang baik
secara akhlak. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar