tampil diri gaya agresif-atraktif-agitatif tetap dianggap angin lalu
Ini
namanya “besar pasak daripada tiang”. Kondisi di lingkungan pemirsa, terjadi “besar
lagak ketimbang tampang”.
Salah
satu gejala yang acap hinggap adalah motivasi anak bangsa pribumi nusantara
memandang rendah pesaing, menganggap hina
pesaing. Istilahnya tidak selevel.
Ukur baju dengan
memposisikan diri di atas rata-rata harga pasar. Berkaca ke teman bak juru
keplok. Mati gaya, mati angin bisa ganti haluan.
Etika adab persaingan
antar sesama tetap memperhatikan fakta nyata
harian dalam praktek profesional. Tidak bias model hantam kromo. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar