Halaman

Senin, 15 November 2021

yèn urip ngentèk-entèké negoro

 yèn urip ngentèk-entèké negoro

Filosofi nyawani hasil oplosan. Tetap segar diterapkan kapanpun. Pelaku bayaran plus saksi hidup, masih eksis. Nyaris merata di tataran pemegang otoritas politik daerah. Jikalau tokoh dimakud tidak layak  laga, tidak tersedia bebas, kedaluwarsa pakai modus perpanjangan aksi multpihak.   

 Kompleksitas kompetisi multipartai berbasis gegap gemilang paham nasakom teranyarkan. Kanibal daur ulang, format ulang plus aneka modus mancasila tenanan. Ibarat keluarga yang mewariskan tanah. Sekian generasi terlewati. Tinggal kebagian tanah waris seluas sepasang telapak kaki menapak.

 Kebanyakan terjadi, sampai anak langsung ganti nama. Balik nama. Ijon plus barter politik. Modal ilmu politik sudah kelewat umur. Relasi “nyo iki kursi, ndi negaramu”, date modified 10/24/2021 9:22 PM.

 Drama petilan politik nusantara tanpa babak, tetap enak disimak sambil. Tidak berlatar belakang, halaman depan, pekarangan samping babad Bharatayudha maupun Rama-Shinta. Ini kali adegan lakon waton kelakon “sam pèk entèk”. Tema besar mengusung barter politik global, jolijolan. Sekitar kasus pilpres 2024. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar