varian demokrasi nusantara, jual nama vs beli suara
Mirip ketika manusia belum kenal mata uang selaku alat tukar. Transaksi barang dengan barang. Masih dilestarikan adalah barter politik. Pasar taruhan politik menjadi penentu sistem bagi hasil pesta demokrasi lima tahunan. Siapa menjadi apa. Ingin yang mana, berani berapa. Mau dimana, bisa keruk keduk apa. Wong édan dikatoki, iso dadi wakil rakyat. Paket lima tahun utuh tidak janji atau tiap tahun diperpanjang model lelang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar