saling palang, jantung musuh vs otak lawan
Panggung terbuka politik nusantara
tak kentara malah melahirkan pengamat amatiran. Asal buka mulut, buka suara. Tidak ada sanksi moral akademis. Gaya amatiran mampu menyita analisa fakta formal. Begitu
lidah mengecap rasa, langsung diludahkan.
Jangan lupa bahwasanya anak bangsa
pribumi suka berita ringan, miring, enteng; gemar kabar kabur; doyan isu basa basi banyak basinya; pelahap sensasi ujaran nista
diri; kecanduan aksi jilat vs hujat. Ujung-ujugnya keranjingan perang kata tanpa
tatap muka.
Pastilah,
rakyat paham istilah mengayum atau membantu (perbuatan jahat);
ayuman n bantuan terhadap perbuatan jahat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar