ketika Puan Maharani menjadi pelopor
anti mafia mental
Kaum perempuan Indonesia
harus, bahkan wajib bangga, karena hanya Puan Maharani satu-satunya menteri di
Kabinet Kerja 2014-2019 yang menolak jabatan karena hanya sebagai balas jasa. Politik
transaksional pada pesta demokrasi 2014 berbuah manis buat Puan. Amanah sebagai
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, karena dianggap cakap,
dianggap mampu menerima warisan kekuasaan, walau hanya sebatas menteri.
Asas politik dinasti,
menjadikan politisi sipil kambuhan mengkarbit dan mengorbitkan keluarganya.
Sudah menjalar dan mewabah sampai tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Artinya, banyak yang merasa
bahwa negara atau daerah sebagai warisan perjuangan bapak moyangnya, kakek
moyangnya. Jangan heran jika kawanan parpolis Nusantara bermental jongos,
pelayan, budak politik.
Akhir kata, kiprah,
kontribusi, kinerja Puan Maharani bisa di atas menteri perempuan lainnya.
Bahkan di atas rata-rata pembantu presiden lainnya. Karena mental Puan Maharani dibentuk di bawah
bayang-bayang ibu dan kakeknya. Tinggal tangan tengadah. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar