Halaman

Senin, 21 Desember 2015

melacak jejak dosa politik warisan 1999-2004

melacak jejak dosa politik warisan 1999-2004

Aroma irama politik Nusantara akibat kendali mafia mental, berakibat bandar politik merasa masih belum untung, modal belum kembali. Kendati didukung laman/website Revolusi Mental (siMen) yang buka tutup 24 jam.

Wong cilik diharapkan menyalurkan asipirasi dan inspirasinya liwat laman siMen. Bahkan rakyat bisa komunikasi langsung dengan sing baurekso negoro tanpa perlu tatap muka. Prinsip pemimpin yang bijak adalah bawahan menyesuaikan diri dengan irama atasan, bukan sebaliknya.

Pentolan Reformis yang malang melintang di panggung politik seolah melupakan tragedi 1999-2004. Bisa dikatakan periode tsb sebagai puncak kebrutalanan kawanan parpolis. Muncul jargon “sesama penjegal dilarang saling menjagal” serta “sesama penjagal dilarang saling menjegal”.

Terbukti, tahun kedua 2014-2019, saling jagal, jegal sudah menjadi agenda siMen. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar