Halaman

Rabu, 20 Oktober 2021

pergerakan rakyat menuju sejahtera secara massal, kolosal, komunal

 pergerakan rakyat menuju sejahtera secara massal, kolosal, komunal

Setahun yang lalu rakyat miskin terdeteksi secara sampel, penggunaan kartu miskin maupun variasi daya belanja. Korban pinjaman dalam jaringan ilegal menambah jaringn rakyat sadar miskin. Anak yatim bertambah akibat efek agresi pandemi covid-19. Kantong kemiskinan akibat posisi dan kondisi geografis. Di peta saja tidak tertera.

 Dibanding tahun sebelumnya, maka setahun ke depan rakyat diprakirakan akan tampak bisa bernafas lebih lega. Memakai standar layak hidup yang sama. Perlu kerja lebih bahkan ekstra. Mengandalkan penghasilan tetap dan tidak bergerak naik secara signifikan. Harga jual obat penyakit rakyat, semisal flu, pusing, sudah naik sekitar 20%. Yang dirasa turun secara regional, cuma harga telur ayam. Tapi belum bisa menurunkan harga jual telur dadar dan telur ceplok mata sapi.

 Begitu harga jual BBM dengan harga baru. Alasan masih murah di tingkat ASEAN. Tarif  angkutan umum tidak mau kalah aksi. Soal memacu memicu barang logistik, resiko ekonomi pasaran. Memasuki tahun ketiga atau tengah periode 2019-2024. Kinerja pemerintah tahun kedua tidak bisa diukur atau ditarik kesimpulan. Protokol kesehatan membebani langkah bijak penguasa.

 Terwujudnya éndemi covid-19 butuh pengeorbanan ekstra antar multipihak. Protokol politik menjadi kiat sukses 2024. Keberpihakan kebijakan akan kian terstruktur, sistemtatis, masif. Reduksi kinerja penyelenggara negara sudah terbayangkan secara awam. Gara-gara kursi konstitusi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar