frustasi dini jelang laga 2024
Gunjingan politik tak akan habis
belum waktunya. Biasanya daur ulang kasus basi. Si penggunjing sok merasa
lebih paham ketimbang pelaku lapangan, aktor utama. Skenario dan kontrak
politik bersifat dinamis. Berubah
setiap saat tanpa pemberitahuan. Tanpa persetujuan tuan rumah selaku pemegang otoritas politik nusantara.
Politik taksis positif mengarah atau bergerak ke sumber
rangsangan, sumber isu isapan jempol. Pemilih menentukan pilihan agar yang
merasa terpilih bak mendapat beban moral kebangsaan. Sanksi moral bagi pihak
yang berkuasa karena merasa legitimed. Demi martabat pantat maka aneka modus
lokal atau lintas negara menjadi halal.
Cerita punya cerita. Rangkaian
peristiwa bernegara terasa hambar dengan tampilnya sosok sodoran “pupuk bawang”. Ada
tidak menambah bobot cerita, tidak ada cerita tetap jalan di relnya. Tinggal
tunggu tiupan peluit panjang atau kejadian di luar skenario. Turun di tengah
jalan lebih bermartabat katimbang martabat negara ternoda sia-sia.
Jaga suasana kebatinan bangsa sesuai
wawasan kebangsaan. Siapa saja, pihak mana saja yang akan masuk kotak. Tunggu
akhir malam. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar