Halaman

Senin, 21 November 2022

pasang surut paket ekonomi-politik nusantara

pasang surut paket ekonomi-politik nusantara 

Budaya kerumunan dengan acara tunggal, rayahan, bancakan, tadahan, gotong royong. Kalau bisa dihabiskan sendiri, kenapa harus berbagi. Kondisi bertolak belakang. Surut total menjadi momentum sedot sumber dana asing. Multipartai menjadi daya serap, resap, peras.

Tatanan sosial tradisional atau kelokalan. Masih belum lekang, tak akan luntur pada masyarakat nusantara yang multiplural. Termasuk teritorial kedaerahan dan keagamaan. Kemajemukan bangsa bukan tanpa risiko, konsekuensi atau dampak berkelanjutan. Penjajahan bangsa oleh bangsa sendiri, karena faktor ekonomi.

Eksploitasi lingkungan hidup maupun manusia mengekspolitasi manusia, menjadi agenda politik nusantara. Manusia akhirnya diperbudak oleh simbol, lambang, bendera partai politik. Manusia semakin berakal akan berbanding lurus dengan eksplorasi modus mengakali apa saja. Namun berbanding terbalik dengan kendali diri, kontrol diri. Seolah kehilangan hak otonomi, hak asasi atas diri sendiri secara mandiri, pribadi apalagi berkedirian. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar