junjungan nusantara, njunjung ngantepaké
Perkuatan sistem kepartaian, rangkaian perpolitikan,
perjalanan panjang ide+logis, modus gerak bebas kawanan partai sejak zaman
pra-manusia. Laju balik adab berkemajuan, bukan revolusioner maupun évolusionér, lebih ke
pengulangan, repetitif, duplikasi, replikasi. Tidak begitu salah.
Isbat peribahasa yang isinya menyangkut "ilmu tua
atau kebatinan" yang berupa kalirnat perintah, misalnya: “yèn krasa
enak uwisana, yèn krasa ora enak terusna”. Kalau merasa enak sudahilah
kalau merasa tidak enak teruskan 'Hendaknya kita dapat berprihatin,
mengendalikan hawa nafsu.Tak ada sangkut paut dengan periode kedua penguasa
petugas partai. Karena hanya berlaku untuk wong Jawa.
Kata rakyat biasa bisa mewakili kenyataan. Bukan sekedar
pro dan kontra. Akumulasi derita batin dan tekanan batin menjadikan suara rakyat adalah
gambaran yang akan datang. Mereka hanya cuplik selembar fakta di masa depan.
Agar manusia dan atau orang sekarang, lebih sadar diri, kian tahu diri. Jangan
membiakkan kambing hitam. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar