Halaman

Selasa, 15 November 2022

junjungan nusantara, njunjung ngantepaké

junjungan nusantara, njunjung ngantepaké 

Perkuatan sistem kepartaian, rangkaian perpolitikan, perjalanan panjang ide+logis, modus gerak bebas kawanan partai sejak zaman pra-manusia. Laju balik adab berkemajuan, bukan revolusioner maupun évolusionér, lebih ke pengulangan, repetitif, duplikasi, replikasi. Tidak begitu salah.

Isbat peribahasa yang isinya menyangkut "ilmu tua atau kebatinan" yang berupa kalirnat perintah, misalnya: “yèn krasa enak uwisana, yèn krasa ora enak terusna”. Kalau merasa enak sudahilah kalau merasa tidak enak teruskan 'Hendaknya kita dapat berprihatin, mengendalikan hawa nafsu.Tak ada sangkut paut dengan periode kedua penguasa petugas partai. Karena hanya berlaku untuk wong Jawa.

Kata rakyat biasa bisa mewakili kenyataan. Bukan sekedar pro dan kontra. Akumulasi derita batin dan tekanan batin menjadikan suara rakyat adalah gambaran yang akan datang. Mereka hanya cuplik selembar fakta di masa depan. Agar manusia dan atau orang sekarang, lebih sadar diri, kian tahu diri. Jangan membiakkan kambing hitam. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar