aplusan jaga negara, kaping pitu ke kaping wolu
Perhitungan pada sejarah yang tertangguhkan,
tertunda nyaris stagnan. Melambat atau bahkan
jalan mundur. Terbukti parpol penguasa parlemen selama dua periode, malah mencetak
ayam petelur digadang jadi jago tandang. Laik tanding di laga bebas pilpres 2024.
Jauh tahun, malah sudah keok di laga kandang. Padah sudah berkaok-kaok,
petok-petok cari lawan banding-sanding-tanding.
Penguasaan ruang luar promo diri dengan baliho. Senjata makan tuan dan
nyonya.
Pakai jurus obok-obok borok pihak berseberangan bak kutu loncat, kutu buku,
kutu rambut. Yang diraih malah kutukan politik leluhur. Sumpah serapah nenek
moyang petani gurem. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar