keadaban nusantara beririsan dengan keunggulan SDM (sumber daya manusia)
Manusia membicarakan manusia. Beda pasal dengan sesama manusia saling
membicarakan. Peluang promo diri tepuk dada sambil tunjuk hidung lawan bicara. Pemandu
acara kejar jam tayang dan peringkat. Kesimpulan diserahkan ke pendelok,
pemirsa, pengamat, penonton. Penasaran sekali pindah ke media massa alternatif.
Baku kata ujaran ‘sakit hati’.
Pihak yang disasar aman-aman saja. Tidak berkurang kadar
nama baiknya. Rakyat paham mana cemar mana lainnya.
Manusia memangsa sesama demi karier.
Modél modal téga-tégaan, kalau tidak téga, orang lain lebih tégaan. Zaman mégatéga
terus bergulir. Melibas kawan separtai bukan masalah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar