mitigasi tragedi bakalan kaping wolu
Rakyat tapak tanah, rakyat akar
rumput, rakyat papan bawan terbiasa, paham, sadar hidup bersama ”nila sebelanga”.
Bahkan mengayomi 24 jam agar terjaga. Fakta lapangan terjadilah penjajah
pribumi di negeri sendiri vs parpol penguasa parlemen.
Ironis binti kronis, modus operandi
politik kenegaraan antar periode lebih dominan menjarah serta mengkangkangi
kuasa negara.
Manusia khususnya selaku manusia
politik, tidak akan lepas dari desakan naluri, dorongan hawa nafsu dan rangsangan syahwat politik, termasuk naluri kepolitikan,
nafsu kekuasaan dan syahwat aji mumpung. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar