épisode final, kabotan sangu vs keentèkan sungu
Guyon getir, “masih hidup sudah dilalatin”. Manusia
lebih takut sengatan seekor tawon daripada sengatan matahari. Kasus “cicak vs buaya” menambah marak karakter
bernusantara. Sang cicak mau diseruduk
emak-emak moncong petak. Pemberantasan tipikor bak “ngadali buaya”. Buaya koq
dikadallin.
Alam membuktikan, kader kehormatan tergaet OTT-KPK. Aktor mégaintelektual
main bebas tanpa takut kutukan politik nusantara.
Opreasi orang dalam tebar isu, gerakan senyap bongkar kemesraan ybs dengan
sang petugas partai. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar