Halaman

Senin, 07 Agustus 2023

geliat lidah generasi tulang lunak nusantara

geliat lidah generasi tulang lunak nusantara 

Semboyan sedikiit  bicara banyak ngomong. Makan  secukupnya, hanya sering. Ahli hisap rokok  kéténgan beda aliran dengan penjajan sate kambing ketimbang pelihara kambing. Jadi, masih terjadi aksi  kawanan gembala adu domba.

Perguliran fakta  “éfék domino éra mégatéga, gembala penyesat vs gembala penghasut”. Produk  lawas, date modified 8/27/2018 8:27 PM. Terdokumen  di personal laptop. Di padang dan hutan ideologi Nusantara, gembala dengan segala keahliannya, semakin mendapat tempat. Dukungan berlimpah dari investor politik lokal, interlokal, regional, nasional, multinasional tak kunjung surut. Efék domino perjanjian dengan setan lama maupun persepakatan dengan setan di éra mégatéga, tentu tak ada yang gratis. Operasi 24 jam, sebelum anak bangsa Nusantara menjadi pengikut setianya.

Sedang berproses, adalah “kamus politik Nusantara, pecundang gampang meradang”. ”. Produk  lawas tetap renyah, date modified 8/17/2018 8:19 AM. Tertata rapi  di personal laptop. Menyatu dengan alam. Mereka belajar dari ulat daun yang ahli gerogot. Kesenggol sedikit, langsung mengeluarkan sungutnya. Bukan bak cacing tanah, badan remuk, terberai keinjak masih mampu menggeliat pongah.

Justru di lokalisasi habitat dominan kawanan kader partai politik, langganan rawan-rentan-riskan gizi politik. Lumbung pangan masyarakat berpolitik serba instan, diutamakan. Jangan sampai demokrasi mati suri hanya gara-gara urusan perut terganggu secara teknis. Musim paceklik bikin banyak pihak kecelik.

Pemirsa mengira kalau puisi itu mesti puitis. Mendayu-dayu. Melankolis. Meratap penuh harap tanpa menatap. Tanpa tatap muka, satu frekuensi,  saling jaga rasa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar