kilas baik, riwayat hidup vs kata orang
Namanya
nusantara, kejadian di luar akal, bisa saja terjadi. Selalu terjadi dengan itensitas
berbeda. Bagian sentral dari tradisi adab
bernusantara. Bebas identitas SARA. Mirip laku dan standar global.
Salah-salah malah pernah ada sekolah
kepribadian. Lulusannya, diharapkan mampu jual diri, punya harga diri tak
ternilai. Di atas rata-rata manusia selaku makhluk sosial. Atribut kejiwaan
tidak dipersoalkan. Manusia mampu memerankan peran apa saja. Bukan manusia
setengah-setegah. Utawa plin-plan.
Manusia sanggup melakoni lakon apa
saja. Dimana bumi dipijak, sigap diri dengan gaya hidup ”mati gaya”. Tuntutan zaman atau asal bayaranné cucuk. Tampil habis-habisan
kejar tayang. Legitimasi ‘siapa aku’, diekspose, diumbar menjadi nilai
tambah. Maksudnya rasa ke-aku-an dominan.
Ironis binti kronis. Tampil diri
secara alami, wajar tanpa syarat, apa adanya vs ada apanya. Di luar
sepengetahuannya, masuk kategori menjiplak gaya pihak lain. Paling runyam, anak
kemarin soré saja tidak melakukan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar