langkah langka berangka-angka angka pemilih tanpa disangka
Pengalaman
menyelenggarakan pilkades, pilkada dan atau pilkada serentak, pileg maupun pilpres
tak serta merta menjadikan anak bangsa
pribumi nusantara dewasa berpolitik. Lebih daripada itu, bingung merawat dan meruwat kepercayaan rakyat. Pasca ucap
sumpah dan atau janji selaku penyelenggara negara. Pemilih langsung merasa
bersalah. Salah pilih. Keliru malah memilih orang yang salah. Ironis binti
kronis. kondisi ini selalu terjadi atau berulang setiap lima tahun.
Dampak pemilu serentak
sesuai skenario global. Pemilih lebih fokus simak bakalan RI-1 dan RI-2. Muncul kawanan wakil rakyat, khususnya penghuni
Senayan. Politik balas jasa, balas budi vs balas dendam menentukan
kinerja DPR RI.
Harapan
yang masih bisa diharapkan. Hitung mundur Indonesia Emas 2045. Format ulang generasi pelaku sejarah peradaban. Interaksi
warga di ruang publik mirip laga bebas antar manusia politik. Politisi sipil
sigap bak domba aduan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar