kata-katanya pedas, padahal ybs ora doyan sambal
Kilas balik
arah. Asap rokok memang karena khusus diproses. Manusia tidak sempurna martabat kemanusiannya. Tidak mau rugi sendiri.
Mampu membuka front perokok pasif. Tidak ikut kompetisi ahli hisap tapi ahi hirup. Pemilik pabrik rokok demi
sehat diri tidak merokok. Tapi menjadi orang kaya nusantara.
Wujudan penjajah pribumi di negeri
sendiri vs asu gedhé menang kerahé. Bukan sekedar
bom waktu rakitan sisa kolonial.
Lema, kata ‘terapi’ menjadi rancu, bias.
Tepatnya ketika menjadi ‘terapis’, konotasi ahli pijat lawan jenis. Sejalan dengan kaidah béda mata béda amatan. Satu kejadian
aneka aténsi-aprésiasi-animo maupun motivasi.
Seberapa dan serasa apa saja kita
mampu merasakan diri sebagai manusia seutuhya. Mampu memilah dan memilih beda
diri dengan sesama manusia, dengan manusia lainnya. Kapan kita melihat ke atas
untuk tahu beda. Kapan kita menatap ke bawah untuk tahu posisi diri. Metode
bagaimanapun untuk terapkan asas banding-sanding-tanding dengan manusia lain
selain diri sendiri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar