Halaman

Senin, 13 Juni 2022

lunas biaya politik 2 kursi, dapat 3 kursi

 lunas biaya politik 2 kursi, dapat 3 kursi

  Frasa judul terasa lebih enak dicerna. Anggap lema kursi identik periode. Tidak beda jauh dengan pengadaan barang/jasa negara. Oplosan lelang jabatan, rangkap jabatan serta subpasal aksi manipulasi demokrasi.

Ternyata, dalam satu periode atau waktu lima tahun, daya pikir, gaya akal, pola nalar oknum kawanan parpolis, malah bisa kembali ke posisi awal. Ini kan namanya pikun politik. Tidak juga. Ingat tajuk “cerdas ideologi vs pikun politik”. Asumsi awam. Semangkin lama, semangkin tinggi manusia politik menentukan nasibnya, maka akan berbanding lurus dengan peningkatan daya pikun politiknya.

Negara adidaya pun secara de facto di bawah kendali kekuatan dunia. Minoritas tanpa tapal batas mampu bermain cantik. Apa arti sebuah negara yang akan selalu berkembang. Praktik nyata demokrasi yang dimonopoli manusia politik. Rayuan pulau kelapa memancing gelombang karhutla. Lahan sawit menjadi titipan negara tetangga, korporasi.

Siapa yang merasa takut kehilangan taring, akan bersuara nyaring. Siapa yang pagi-pagi gemetar, gentar kekurangan pengaruh, akan ikut pasar taruhan politik. Idealisme semakin ditinggalkan dan ditanggalkan. Jangankan menghadapi lawan politik, dengan satu pasukan namun tampak vokal, viral, vulgar maka pakai modus operandi andalannya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar