Halaman

Rabu, 22 Juni 2022

sengkuni ilang sunguté

sengkuni ilang sunguté 

Tidak kurang salah bulat, jika anak bangsa pribumi merasa nyaman berada di habitat, teritorialnya. Jago kandang. Akumulasi banyak kerumunan, komunitasnya, membuat nyali di atas pukul rata. Semua menjadi mendadak, spontanitas, solidaritas sesama nasib. Tindakan yang tidak perlu mikir, reaksi tidak pakai lama. Sigap memukul yang tidak rata.

Pakem pewayangan dibolak-balik sekena jidatnya. Mosok ada buaya bisa terbang. Sosok dikenal bisa mabur tanpa sayap, malah hilang ditelan bumi. Tahu-tahu muncul di meja redaksi. Adegan hanya seklias, karena ada aksi tawuran massal, kolosal, dibuat-buat sebagai pendahuluan. Tiba-tiba muncul sang juru selamat. Bencana alam menjadi saksi betapa ramah investor menyulap bentang alam.

Jika tidak ada kader partai yang modal modelnya: kehormatan, karbitan, kanibal, orbitan, oplosan, dadakan, comotan dsb. Diimbangi mantan alat negara, niscaya penyelenggara negara. Di bawah koordinasi, komunikasi, kendali tirani minorias. [HaéN]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar