modal dengung, nama melambung
Kelamaan tidak ada pihak yang menyanjung. Bahwasanya dianya adalah anak cerdas curah tidak pernah membolos. Hanya mogol kuliah. Kurang atau kalah sajèn politik.
Akhirnya menjadi besar lambung (kemaruk).
Semakin tinggi membubung, badai semakin kuat menerpa. Sensitivitas semakin peka, bukan untuk melihat ke bawah. Semakin kuat menggenggam dunia, semakin merasa diri hina dan tanpa daya. Gaya apapun akan dilakukan demi wibawa diri, martabat pantat, nama luhur leluhur. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar