politik radikal nusantara, pembunuhan karakter vs hégemoni teritorial
Persepsi publik, di luar katanya, terhadap manuver politikus klas teri. Modal literasi digital mampu meramu sentimen anak jalanan. Baliho jual tampang segar agar khalayak paham mana teri air tawar dengan yang bukan.
Sama-sama takutnya, kehilangan kursi di tengah periode maupun tidak kebagian nomor jadi kursi periode yad.
Hitung mundur bangun ikn nusantara. Tidak ada pihak merasa takut kehilangan muka. NKRI ganti plat kuning (bukan komersial, bukan golkar). Dudu urusanku. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar