Halaman

Senin, 06 Juni 2022

asumsi historis berbaur bersama menggantang asap

 asumsi historis berbaur bersama menggantang asap

 Rakyat berharap, dengan munculnya presiden kedelapan RI, akan menurunkan kerapan bencana politik. Minimal bangsa dan negara bisa bersatu, menghadapi musuh bersama. NKRI sebagai negara multipartai, sigap, siaga, sedia dan terbiasa dengan mégaéféknya. Kebal dengan aneka bencana politik yang melanda, menyalip silih berganti. Pencetusnya masih itu-itu saja. Masih dia-dia saja. Seolah stok habis. Tak ada yang lebih bawah lagi.

Kontrak politik dengan pemodal, bandar, investor multilevel, harus diutamakan realisasi konspirasi, skenarionya. Juru tagihnya tak mau repot. Satu periode masih belum balik modal. Lanjut ke modus utama. Jangan setengah main, atau sekedar cari angka. Kuasai lapangan dengan gaya bebas. Sulit ditebak ke mana larinya bola liar. Semakin diuber semakin meninggalkan batu sandungan.

Jelang nusantara sadar 2024, kejahatan LGBT tidak masuk kejadian luar biasa. Pemerintah tidak perlu impor hukum negara lain. Modus toleransi atas keberagaman sudah teruji. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar