Halaman

Sabtu, 18 Juni 2022

lihat saja nanti, bukan kebunku

lihat saja nanti, bukan kebunku 

Manusia saking merasa dirinya manusia, tak sadar tanpa rencana abai binti lalai pada derajat kemanusiaan. Modal alat kelengkapan akal sehat, seperangkat pendukung akal sehat kian merasa manusia unggul. 

Padahal sejarah membuktikan “Indonesia darurat akal sehat”. Simpan di laptop pribadi date modified 2/27/2019 6:16 AM. Bagaimana dengan penggunaan akal pada manusia politik. Apakah ada perbedaan antara politisi sipil dengan pegiat parpol mantan angkatan. Beda jam terbang latar belakang. Beda nyali. Beda aneka ujaran. Lebih piawai memadupadankan hujat dengan jilat. Akal yang iya-iya sampai akal yang tidak-tidak sudah dipraktikkan. Terlebih saat praktik pertahanan. Bertahan yang baik dan benar adalah dengan melakukan serangan.

Lain waktu tersurat “kian berakal, kian akal-akalan”. Simpan aman di laptop pribadi date modified 2/4/2020 6:48 AM. Itulah hidup. Seni kehidupan menjadikan hidup berseni. Tahu batasan awam yaitu benar, betul, baik, bagus. Hidup tidak hambar, garing, monoton. Hanya bisa terwujud dengan landasan iman sebagai pondasi ilmu buatan manusia. Dengan kata lain, jika akal manusia tidak mampu menyerap ilmu buatan manusia sendiri, bagaimana akan mampu menyerap ilmu-Nya.

Tidak perlu heran bin gumun jika banyak anak bangsa memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk main ujaran. Atau memanfaatkan media massa arus pendek,  media alternatif jalan tikus selaku sarana pelampiasan akal sesaat, naluri anti-sosial, insting pribadi. Tanpa kompromi atau proses diri. Serba otomatis. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar