sangat layak, sungguh pantas, amat patut punya status
Uji wawasan kebangsaan, fokus pada aspek layak, pantas, patut bagi penyelenggara negara sistem kontrak politik lima tahunan.
Periodeisasi krisis politik nusantara memacu memicu kontraksi perikehidupan, perilaku tatanan bernegara. Plus serta depresiasi masif pada nilai tukar, nilai jual calon presiden. Reformasi politik efek pendiktean oleh program reformasi gubah-ubah-rubah investor multipihak. Syarat teknis administratif untuk menerima bantuan gratis tapi utang tanpa syarat.
Kebutuhan dasar bangsa menjadi asumsi penganggaran nasional. Akumulasi kebutuhan penduduk segala ukuran perut menjadi bahan pertimbangan. Padahal pertimbangan utama adalah kebutuhan kursi bagi peserta pesta demokrasi. Luas ideal dan populasi harmonis penduduk provinsi, untuk meneatapkan ketersediaan kursi kostitusi.
Efektivitas, kemanfaatan ganda revolusi mental berjilid, menumbuhkembangkan sikap mental penyelenggara negara dari unsur manusia politik. Modus operandi andalan yaitu mencari jalan pintas tapi pantas, yang praktis, yang pasti-pasti, yang murah meriah, yang aman-aman saja plus menghalalkan segala cara (the end justifies the means).
Derajat kemanusiaan diukur dari opini yang terbentuk. Gagap gaya masa lalu tersalib dengan modus mati gaya berhaluan masa depan yang sudah bukan hak miliknya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar