Halaman

Sabtu, 09 Mei 2020

relasi lingkungan jangan janji waktu


relasi lingkungan jangan janji waktu

Perguliran adab berbangsa bukan karena akibat manusia berkemauan, berkeinginan melakukan perubahan. Semua ditentukan oleh efektivitas perjalanan waktu yang konsisten, konstan dan tak pakai kompromi. Manusia terbawa arus sekaligus terseret arus peradaban tanpa merasa punya kewajiban.

Hukum keseimbangan berlaku alami. Manusia sadar mencari kemakmuran berkesejahteraan dengan segala tenaga memperdayakan, membudidayakan bumi, bukan dengan cara memakmursejahterakan bumi. Semboyan “menanam jagung di kebun sendiri” terdesak gempuran reformasi agraria.

Nenek moyangku orang pelaut, membuat kekayaan laut melaut bebas sesuai sentimen pasar bebas global. Ketika Rupiah diparkir di bank atau kas negara lain, akan diikuti arus keluar kekayaan negara secara legal, massal, konstitusional.

Diri ini lebur dengan arus lingkungan. Jangan tangung dan canggung. Sambil jalan masih bisa mematut diri agar tampak cerdas. Kejarlah paket akhirat, maka dunia dan akhirat akan kau tangkap. Hindarkan diri dari ketaktahuan yang tahu-tahu punya andil selaku perusak bumi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar